Posts Tagged ‘Pada

27
Oct
14

Untuk Apa Beragama? Benarkah Yang Penting Berbuat Baik Saja Sudah Cukup ???

Matius 22:34-40
Hukum yang terutama & pertama adalah : kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu & segenap akal budimu. Hukum kedua yang sama dengan itu adalah : kasihilah sesamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah bergantung semua hukum.

Banyak orang & kita pun pernah berfikir : untuk apa beragama yang penting berbuat baik sudah cukup. Daripada mengaku beragama tapi perbuatannya tidak baik. Namun berbuat baik saja tidaklah cukup. Tindakan baik harus bersumber dari cinta kita pada Tuhan. Tindakan baik yang tidak bersumber dari iman hanya akan berhenti pada sikap manusiawi belaka. Tapi tindakan baik yang bersumber dari cinta pada Tuhan itu sungguh-sungguh merupakan tindakan iman.

Berdasarkan hukum utama & kedua tadi, jika manusia mencintai Tuhan Allahnya maka ia pun harus mencintai sesamanya. Mencintai Tuhan harus lah berbuah & buahnya itu tampak dalam cinta kita pada sesama.

Sebagai manusia lemah kita hanya berhenti pada salah satu sikap saja. Entah itu hanya mencintai Tuhan tanpa mencintai sesama, atau hanya mencintai sesama tanpa mencintai Tuhan.

Melalui sabda-Nya tersebut Yesus menuntut kita semua untuk selalu mencintai Tuhan tapi juga harus mencintai sesama kita.

Ya Allah dampingilah aku selalu untuk berani mencitai sesamaku seperti aku mencintai Engkau.

18
Feb
14

ISTRI YANG LEMOT

Ini adalah kisah nyata diambil dari Renungan : “Jagalah hatimu” Amsal 3:24

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Ayub 15:12

Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala. Amsal 6:25. Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya.

Dalam sebuah keluarga hiduplah sepasang Suami-Istri, Pak Pendeta dan Ibu pendeta dan anak-anak tercinta di suatu desa terpencil. Sekian lamanya mereka kelihatan hidup tentram dan bahagia, sehingga tak terasa sudah sekian tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga, sifat dan karakter si suami sudah tak asing lagi buat si istri. Begitu pula halnya sang suami, sifat dan karakter istrinya sudah melekat erat dalam dirinya. Si suami merasa bersyukur sekali memiliki istri seorang pendeta dan si istri juga sangat bersyukur sekali punya suami seorang pendeta pula.

Suatu hari mereka diundang dari gereja resort untuk mengikuti dan bertanding koor di konser terbesar gereja-gereja di Bandung yang dikuti oleh para pendeta-pendeta seluruh gereja. Dan disediakan jemputan bagi daerah-daerah yang jauh (terpencil) dengan bus besar, dengan syarat, untuk daerah B harus menunggu jam sekian, di simpang B, dengan catatan siapa yang terlambat akan ditinggal, karena bus akan melaju dengan cepat. Dan kebetulan untuk daerah Pak Pendeta harus menunggu tepat jam 4 sore di simpang A karena acara akan dimulai jam 7 malam.

Demikianlah mereka saling mempersiapkan diri dari pagi, mulai dari baju, sepatu, tas, dasi, dan perlengkapan lainnya, sempat terbersit dalam pikiran si suami bahwa istrinya seorang yang lelet (lambat) apalagi soal berdandan bisa sampai berjam-jam lamanya. Dan suaminya berkata kepada istrinya, “Ma, ingat kita harus berangkat jam setengah 4, karena busnya akan datang jam 4, mama harus persiapkan semuanya, kalau perlu ke salon, mbok ya sekarang aja, biar ndak telat. Tapi sang istri dengan manis dan bangganya berkata, ndak perlu ke salon, wong dari dulu mama dandanan sendiri, kok papa ndak tau sih??? Sambil senyum-senyum sang suami menjawab, bukan begitu mam, maksudnya supaya kamu kelihatan lebih cantik dikit, beda dari yang sebelum-sebelumnya, inikan acara besar, apalagi nanti kita para pendeta duduknya paling depan jadi ndak malu-maluin, gitu lho! Mana tau pula kita menang!

Jawab si istri dengan ketus, jadi maksud kamu, selama ini gue ndak cantik! Jadi selama ini kamu bohong, dulu sebelum nikah bilangnya aku tercantik, seksi, jadi kamu nyesel kawin sama aku! Si suami kembali menjawab udah deh ma, aku ndak mau berantem, inget ma kita kan pendeta udah lahir baru lagi….

Chik. ..chik… chik..singkat cerita tibalah waktunya mereka harus berangkat, jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore, Pak Pendeta sudah bersiap-siap dan kelihatan gagah dengan jasnya, tapi alangkah terkejutnya dia ketika masuk kamar, istrinya baru berpakaian, belum lagi dandan, nyisir rambut dan sebagainya.

Suaminya berkata dengan sedikit marah, dia berkata, mama cepetan kita hampir terlambat!

Istrinya menjawab: sebentar pa, 5 menit lagi pasti kelar, gue kan perlu sanggulan lagi.

Suaminya berkata lagi: apa? Sanggulan lagi? Ndak perlu pake sanggul-sanggulan lah…

Istrinya menjawab : tapi biar keliatan cantik & beda dong??? Lagian telat-telat dikit ndak apalah paling juga busnya jam karetan, jam Indonesia kan molor-molor setengah jam….

Dengan kesal suaminya menjawab, sambil keluar kamar dan berteriak : memang kamu dari dulu lelet, lambat, ndak pernah berubah, dari dulu ampe sekarang!

Si istri menjawab dengan berteriak pula, “baguslah, Tuhan Yesus aja ndak pernah berubah, dari dulu sekarang dan selamanya tau!

Demikianlah mereka keluar rumah jam setengah lima sore, di perjalanan si suami terus mengomel dengan istrinya..”kita pasti deh terlambat, dasar lelet….. lelet… lambat… lambat..akhirnya mereka sampai di simpang… 5 menit…. 10 menit mereka menunggu, tetapi bus tetap ndak nonggol-nongol…. ..”si suami sambil kesal dan marah berkata…”pasti busnya sudah berangkat, ini semua gara-gara kamu…..makanya jadi orang jangan lambat tau!”

Dengan tak ragu lagi Pak Pendeta pergi ke Wartel terdekat untuk menelpon ke kantor pusat pelayanan bus yang tertera di denah undangan konser itu. Ternyata bus yang akan menjemput mereka sudah berangkat setengah jam yang lalu, dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju kota Bandung. Putuslah harapan Pak Pendeta, begitu marahnya dia sehingga dia hanya diam saja seolah enggan untuk berbicara kepada istrinya. Istrinya mencoba menghibur suaminya dan berkata, Pa, sabar aja, kita tetap doa mudah-mudahan ada mobil atau bus yang menuju ke Bandung, kita pasti belum terlambat. Sambil tetap menunggu, si istri tetap berdoa, Tuhan gimana ini, kami mau memujiMu berikanlah transportasi yang terbaik, kami tetap menunggu di simpang ini Tuhan, ampuni segala dosa kami….belum sempat Si Istri mengucapkan Amin, tiba-tiba suaminya berteriak, Ma, cepetan Ma itu ada bus yang hendak ke Bandung, katanya mereka mau ikutan tanding koor juga di konser itu. Secepat kilat Si Istri berkata dalam hati …..terima kasih Tuhan….Amin…..

Lalu mereka naik ke bus itu dan sambil berbincang-bincang, rupanya rombongan yang ada di bus ini juga ikut bertanding dalam koor nanti dari rombongan gereja lain di dekat desa mereka. Mereka mengaku bahwa mereka juga terlambat karena harus menunggu antrian lama di pom bensin. Tiba-tiba mereka dikejutkan dalam satu berita dipembicaraan telpon supir bus di depan.

Lalu supir itu berkata kepada para penumpang, Bus No. 412 yang berangkat ke Bandung jam 4 tadi mengalami kecelakaan jatuh ke jurang yang curam, belum diketahui berapa yang tewas dan berapa yang selamat, tapi menurut beritanya, bus dalam keadaan mengenaskan. Pak Pendeta dengan tercenggang dan berkata kepada istrinya…. .”Ma, itu kan bus yang akan kita tumpangi tadi….. kok bisa ya???? Si Istri dengan sedikit kurang percaya melihat kembali undangan itu, ternyata memang benar No. 412. Dan berkata kepada suaminya: “Untung pa, kita telat, kalo ndak udah tewas”. Tidak pikir panjang lagi, Pak Pendeta langsung merangkul istrinya dengan lembut, seakan dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya seumur hidup.

Dalam hatinya ia berdoa, Tuhan terima kasih, Engkau masih mengizinkan kami untuk bersama dalam hidup ini, masih sempat lagi untuk memujiMu, terima kasih telah memberikan istri yang terbaik bagiku, terima kasih telah memberikan istri yang lelet kepadaku, aku bersyukur segala sesuatunya telah Engkau atur, segala sesuatu yang terjadi untuk mendatangkan kebaikan, terima kasih telah membuka mataku, aku akan menjaga hatiku kemanapun aku pergi, aku tak akan menodainya, aku tak akan menyakitinya, aku tak akan meminta lebih… lebih …lebih Tuhan…. terima kasih telah memberikan istri yang sepadan bagiku…… Amin. Pesan Pak Pendeta : kepada mereka yang belum memiliki pasangan hidup dan yang sedang mencari pasangan hidup,

  1. Cari dan mintalah kepada Tuhan pasangan yang SEPADAN, bukan untuk menjadi sama sepertimu, tapi untuk saling melengkapi. Walaupun kita sudah memilih yang banyak persamaan maka setelah menikah dengan segera, banyak orang menyadari bahwa mereka menemukan banyak perbedaan seperti cerita di atas.
  2. Terima apa adanya pasanganmu, sikapnya, sifatnya, temperamennya, karakternya. Dengan mulai menerimanya bahkan sering terjadi perubahan ke arah perbaikan.
  3. Kita tidak bisa merubah pasangan dengan mencela, menuntut, mengomelinya, mengungkit-gungkit kekurangannya. Penerimaan itu perlu, bahkan salah satu kebutuhan dasar seorang manusia. Penerimaan membuat orang merasa bahagia. Dan dari sikap hati bahagia justru muncul perbuatan-perbuatan yang simpatik.
  4. Alkitab mengajarkan bahwa, menikah untuk menjadi satu dan bukan untuk menjadi sama. Menikah untuk saling melengkapi sehingga gambar Allah menjadi lengkap dalam dua pribadi yang disatukan.

Jangan jadikan kecantikan dan kegantengan seseorang jadi the”FIRST ONE” tapi yang terpenting dari semua itu adalah seseorang yang engkau kasihi benar-benar mengasihi Tuhan Yesus, sehingga apapun masalah pada pasanganmu, dia tetap mencintai dan mengasihimu apa adanya. Siapapun orangnya, dia tetap berharga di mata Tuhan. Semoga diberkati dengan renungan ini.

11
Feb
14

KISAH 3 POHON

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka. Pohon pertama berkata: “Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya” ..

Kemudian pohon kedua berkata: “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku”.

Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya:

“Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku.”

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu… Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan di kandang dan setiap hari diisi dengan jerami.

Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi… ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap. Tahun demi tahun berganti…, dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

Kemudian suatu hari…

Sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian…

Sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: “Diam!!!” Tenanglah”. Dan badai itupun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja diatas segala raja.

Akhirnya…

Seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena YESUSlah yang disalibkan padanya…

 

Percayalah kepada dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Ams. 3:5) ”

Memang benar kita semua punya mimpi-mimpi yang hancur dan Allah tetap berdiri di atas mimpi-mimpi kita yang hancur karena Dia memiliki mimpi yang lebih baik, lebih tinggi, lebih agung bagi kita.

11
Feb
14

TUHAN ITU ADA

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu???” timpal si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?? Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu??”

“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!

10
Feb
14

TAK SELALU HARUS BERWUJUD

Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus.

Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. “Mengapa?” tanya suami saya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,” jawab saya. Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya suami saya bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?” Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya. “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?” Dia termenung dan akhirnya berkata,”Saya akan memberikan jawabannya besok.”

Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan…

“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya. “Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘teman baik kamu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal.

“Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.”

“Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu.” “Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu.”

“Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati… Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir. “Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu.”

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.”Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu.” Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia.”

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya. Itulah cinta. Di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.

03
Sep
09

TIDAK PERNAH CUKUP

“Kok saya tidak pernah merasa cukup ya? Selalu saja uang saya kurang!”

Tidak pandang kaya atau miskin, uang memang tidak pernah memberi rasa cukup. Selalu saja setiap orang akan merasa kurang jika menyangkut alat pembayaran yang satu itu. Padahal tahukah anda, bahwa perasaan selalu kurang itu adalah sumber ketidakbahagiaan?

Jika perasaaan itu dibiarkan berkembang, ada beberapa hal yang bias terjadi:

1. Mengakibatkan kekuatiran

Orang yang cenderung merasa kurang terus menerus akan hidup dalam kekuatiran. Dia akan tidur di malam hari dengan rasa gundah dan kuatir akan hari esoknya. Dia akan merasa bahwa Tuhan kurang sanggup menolongnya keluar dari belitan masalah keuangan.

2. Rusaknya hubungan dengan orang lain

Beberapa orang yang selalu merasa kurang, akan mulai melirik orang lain sebagai tambang emasnya. Dalam kondisi ini, papa akhirnya, kasih dapat berubah menjadi manipulasi, karena orang tersebut akan selalu berusaha mencari keuntungan dari orang lain yang berada di sekitarnya.

3. Menimbulkan gaya hidup konsumtif
Sebagian dari mereka yang selalu merasa tidak cukup adalah bukan tipe orang yang hemat. Mereka suka membelanjakan uangnya bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Akhirnya, mereka terjebak dalam hutang baik cash, maupun lewat pemakaian credit card. Masalah demi masalah akan semakin banyak menekan mereka.

4. Mengaburkan pendangan tentang Allah
Memang benar Allah adalah sumber berkat. Tapi manusia datang kepada Tuhan semestinya bukan karena berkat. Kita harus mencari wajah Tuhan, bukan tanganNya saja. Mereka yang selalu merasa kurang akan punya motivasi tersendiri ketika mereka berdoa atau pergi ke gereja. Fokusnya bukan lagi Tuhan, tapi berkat Tuhan.

Jangan biarkan 4 hal itu terjadi dalam hidup anda, sebagai orang yang percaya pada Tuhan!! Karena itu, mulailah untuk memiliki hati yang baru. Sebuah hati yang selalu merasa cukup akan berkat Tuhan dalam kehidupan ini.

Bagaimana caranya memperoleh hati yang selalu merasa cukup?

1. Disiplinkan diri untuk hidup berdasarkan kebutuhan dan bukan keinginan.
Filipi 4:19 mengatakan bahwa “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu
menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”. Keperluan dan
bukan keinginan. Jika kita membiasakan hidup berdasarkan keinginan, tidak
akan ada yang pernah cukup. Ingin punya mobil baru, ingin punya hp model
terbaru, dsb. Tidak akan pernah berhenti!

2. Hiduplah dengan iman
Jika Tuhan berjanji akan memelihara kehidupan kita, percayalah bahwa Dia
akan menepati janjiNya! Belajarlah untuk mempercayai Tuhan, sebuntu apapun
situasinya. Pertolongan Tuhan pada hidup keuangan anda pasti tidak akan
pernah terlambat.

3. Belajar Mengucap syukur
Berapapun yang anda punya, mengucap syukurlah. Itu semua adalah berkat
Tuhan yang sekarang dipercayakan kepada anda. Ingat ketika Tuhan hendak
memecah roti untuk 5 ribu orang laki-laki? Dia-pun mengucap syukur sebelum
memecah-mecah roti tersebut, dan keajaiban terjadi. Ada kuasa dalam ucapan
syukur! Berkat Tuhan akan mengikuti orang yang tahu mengucap syukur.
Mengucap syukur juga merupakan ‘terapi’ untuk bisa mencukupkan diri dalam
segala keadaan.

4. Hidup berkemurahan
Orang yang hidupnya disebut berkelimpahan adalah orang yang bisa merasa
cukup dan mau memberi dari apa yang ia punya. Jangan jadi orang pelit yang
menyimpan segala sesuatu untuk dirinya sendiri. Walaupun angka di
kalkulator anda membuat dahi mengernyit, tetaplah setia untuk memberi,
terutama untuk pekerjaan Tuhan dan untuk orang lain.

Kisah Para Rasul 20:35 jelas menyatakan “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima”.

Apa yang kita pegang sekarang bisa hilang seketika karena satu dan lain hal. Tapi apa yang kita tabur di ladang Tuhan, memiliki nilai yang kekal.

Rasa cukup itu bukan berasal dari jumlah yang kita punya. Cukup itu sebuah sikap hati! Mau merasa cukup? Miliki sikap hati yang baru. “…..sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan” (Fillipi 4:11b)

03
Sep
09

DON’T ARGUE WITH GOD

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Mudah-mudahan saja keras kepalaku ini jangan diikuti oleh orang lain…
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

13




Calender

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 109,590 hits

Authors

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 18 other subscribers

RSS Related Websites

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

Cara Cepat Cari Uang

lowongan kerja di rumah

Buy Text Link Easily

Earn money from your website/blog by, selling text links, banner ads - Advertisers can, buy links, from your blog for SEO. Get paid through PayPal

Web Hosting