Posts Tagged ‘Sama

27
Oct
14

Untuk Apa Beragama? Benarkah Yang Penting Berbuat Baik Saja Sudah Cukup ???

Matius 22:34-40
Hukum yang terutama & pertama adalah : kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu & segenap akal budimu. Hukum kedua yang sama dengan itu adalah : kasihilah sesamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah bergantung semua hukum.

Banyak orang & kita pun pernah berfikir : untuk apa beragama yang penting berbuat baik sudah cukup. Daripada mengaku beragama tapi perbuatannya tidak baik. Namun berbuat baik saja tidaklah cukup. Tindakan baik harus bersumber dari cinta kita pada Tuhan. Tindakan baik yang tidak bersumber dari iman hanya akan berhenti pada sikap manusiawi belaka. Tapi tindakan baik yang bersumber dari cinta pada Tuhan itu sungguh-sungguh merupakan tindakan iman.

Berdasarkan hukum utama & kedua tadi, jika manusia mencintai Tuhan Allahnya maka ia pun harus mencintai sesamanya. Mencintai Tuhan harus lah berbuah & buahnya itu tampak dalam cinta kita pada sesama.

Sebagai manusia lemah kita hanya berhenti pada salah satu sikap saja. Entah itu hanya mencintai Tuhan tanpa mencintai sesama, atau hanya mencintai sesama tanpa mencintai Tuhan.

Melalui sabda-Nya tersebut Yesus menuntut kita semua untuk selalu mencintai Tuhan tapi juga harus mencintai sesama kita.

Ya Allah dampingilah aku selalu untuk berani mencitai sesamaku seperti aku mencintai Engkau.

18
Feb
14

ISTRI YANG LEMOT

Ini adalah kisah nyata diambil dari Renungan : “Jagalah hatimu” Amsal 3:24

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Ayub 15:12

Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala. Amsal 6:25. Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya.

Dalam sebuah keluarga hiduplah sepasang Suami-Istri, Pak Pendeta dan Ibu pendeta dan anak-anak tercinta di suatu desa terpencil. Sekian lamanya mereka kelihatan hidup tentram dan bahagia, sehingga tak terasa sudah sekian tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga, sifat dan karakter si suami sudah tak asing lagi buat si istri. Begitu pula halnya sang suami, sifat dan karakter istrinya sudah melekat erat dalam dirinya. Si suami merasa bersyukur sekali memiliki istri seorang pendeta dan si istri juga sangat bersyukur sekali punya suami seorang pendeta pula.

Suatu hari mereka diundang dari gereja resort untuk mengikuti dan bertanding koor di konser terbesar gereja-gereja di Bandung yang dikuti oleh para pendeta-pendeta seluruh gereja. Dan disediakan jemputan bagi daerah-daerah yang jauh (terpencil) dengan bus besar, dengan syarat, untuk daerah B harus menunggu jam sekian, di simpang B, dengan catatan siapa yang terlambat akan ditinggal, karena bus akan melaju dengan cepat. Dan kebetulan untuk daerah Pak Pendeta harus menunggu tepat jam 4 sore di simpang A karena acara akan dimulai jam 7 malam.

Demikianlah mereka saling mempersiapkan diri dari pagi, mulai dari baju, sepatu, tas, dasi, dan perlengkapan lainnya, sempat terbersit dalam pikiran si suami bahwa istrinya seorang yang lelet (lambat) apalagi soal berdandan bisa sampai berjam-jam lamanya. Dan suaminya berkata kepada istrinya, “Ma, ingat kita harus berangkat jam setengah 4, karena busnya akan datang jam 4, mama harus persiapkan semuanya, kalau perlu ke salon, mbok ya sekarang aja, biar ndak telat. Tapi sang istri dengan manis dan bangganya berkata, ndak perlu ke salon, wong dari dulu mama dandanan sendiri, kok papa ndak tau sih??? Sambil senyum-senyum sang suami menjawab, bukan begitu mam, maksudnya supaya kamu kelihatan lebih cantik dikit, beda dari yang sebelum-sebelumnya, inikan acara besar, apalagi nanti kita para pendeta duduknya paling depan jadi ndak malu-maluin, gitu lho! Mana tau pula kita menang!

Jawab si istri dengan ketus, jadi maksud kamu, selama ini gue ndak cantik! Jadi selama ini kamu bohong, dulu sebelum nikah bilangnya aku tercantik, seksi, jadi kamu nyesel kawin sama aku! Si suami kembali menjawab udah deh ma, aku ndak mau berantem, inget ma kita kan pendeta udah lahir baru lagi….

Chik. ..chik… chik..singkat cerita tibalah waktunya mereka harus berangkat, jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore, Pak Pendeta sudah bersiap-siap dan kelihatan gagah dengan jasnya, tapi alangkah terkejutnya dia ketika masuk kamar, istrinya baru berpakaian, belum lagi dandan, nyisir rambut dan sebagainya.

Suaminya berkata dengan sedikit marah, dia berkata, mama cepetan kita hampir terlambat!

Istrinya menjawab: sebentar pa, 5 menit lagi pasti kelar, gue kan perlu sanggulan lagi.

Suaminya berkata lagi: apa? Sanggulan lagi? Ndak perlu pake sanggul-sanggulan lah…

Istrinya menjawab : tapi biar keliatan cantik & beda dong??? Lagian telat-telat dikit ndak apalah paling juga busnya jam karetan, jam Indonesia kan molor-molor setengah jam….

Dengan kesal suaminya menjawab, sambil keluar kamar dan berteriak : memang kamu dari dulu lelet, lambat, ndak pernah berubah, dari dulu ampe sekarang!

Si istri menjawab dengan berteriak pula, “baguslah, Tuhan Yesus aja ndak pernah berubah, dari dulu sekarang dan selamanya tau!

Demikianlah mereka keluar rumah jam setengah lima sore, di perjalanan si suami terus mengomel dengan istrinya..”kita pasti deh terlambat, dasar lelet….. lelet… lambat… lambat..akhirnya mereka sampai di simpang… 5 menit…. 10 menit mereka menunggu, tetapi bus tetap ndak nonggol-nongol…. ..”si suami sambil kesal dan marah berkata…”pasti busnya sudah berangkat, ini semua gara-gara kamu…..makanya jadi orang jangan lambat tau!”

Dengan tak ragu lagi Pak Pendeta pergi ke Wartel terdekat untuk menelpon ke kantor pusat pelayanan bus yang tertera di denah undangan konser itu. Ternyata bus yang akan menjemput mereka sudah berangkat setengah jam yang lalu, dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju kota Bandung. Putuslah harapan Pak Pendeta, begitu marahnya dia sehingga dia hanya diam saja seolah enggan untuk berbicara kepada istrinya. Istrinya mencoba menghibur suaminya dan berkata, Pa, sabar aja, kita tetap doa mudah-mudahan ada mobil atau bus yang menuju ke Bandung, kita pasti belum terlambat. Sambil tetap menunggu, si istri tetap berdoa, Tuhan gimana ini, kami mau memujiMu berikanlah transportasi yang terbaik, kami tetap menunggu di simpang ini Tuhan, ampuni segala dosa kami….belum sempat Si Istri mengucapkan Amin, tiba-tiba suaminya berteriak, Ma, cepetan Ma itu ada bus yang hendak ke Bandung, katanya mereka mau ikutan tanding koor juga di konser itu. Secepat kilat Si Istri berkata dalam hati …..terima kasih Tuhan….Amin…..

Lalu mereka naik ke bus itu dan sambil berbincang-bincang, rupanya rombongan yang ada di bus ini juga ikut bertanding dalam koor nanti dari rombongan gereja lain di dekat desa mereka. Mereka mengaku bahwa mereka juga terlambat karena harus menunggu antrian lama di pom bensin. Tiba-tiba mereka dikejutkan dalam satu berita dipembicaraan telpon supir bus di depan.

Lalu supir itu berkata kepada para penumpang, Bus No. 412 yang berangkat ke Bandung jam 4 tadi mengalami kecelakaan jatuh ke jurang yang curam, belum diketahui berapa yang tewas dan berapa yang selamat, tapi menurut beritanya, bus dalam keadaan mengenaskan. Pak Pendeta dengan tercenggang dan berkata kepada istrinya…. .”Ma, itu kan bus yang akan kita tumpangi tadi….. kok bisa ya???? Si Istri dengan sedikit kurang percaya melihat kembali undangan itu, ternyata memang benar No. 412. Dan berkata kepada suaminya: “Untung pa, kita telat, kalo ndak udah tewas”. Tidak pikir panjang lagi, Pak Pendeta langsung merangkul istrinya dengan lembut, seakan dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya seumur hidup.

Dalam hatinya ia berdoa, Tuhan terima kasih, Engkau masih mengizinkan kami untuk bersama dalam hidup ini, masih sempat lagi untuk memujiMu, terima kasih telah memberikan istri yang terbaik bagiku, terima kasih telah memberikan istri yang lelet kepadaku, aku bersyukur segala sesuatunya telah Engkau atur, segala sesuatu yang terjadi untuk mendatangkan kebaikan, terima kasih telah membuka mataku, aku akan menjaga hatiku kemanapun aku pergi, aku tak akan menodainya, aku tak akan menyakitinya, aku tak akan meminta lebih… lebih …lebih Tuhan…. terima kasih telah memberikan istri yang sepadan bagiku…… Amin. Pesan Pak Pendeta : kepada mereka yang belum memiliki pasangan hidup dan yang sedang mencari pasangan hidup,

  1. Cari dan mintalah kepada Tuhan pasangan yang SEPADAN, bukan untuk menjadi sama sepertimu, tapi untuk saling melengkapi. Walaupun kita sudah memilih yang banyak persamaan maka setelah menikah dengan segera, banyak orang menyadari bahwa mereka menemukan banyak perbedaan seperti cerita di atas.
  2. Terima apa adanya pasanganmu, sikapnya, sifatnya, temperamennya, karakternya. Dengan mulai menerimanya bahkan sering terjadi perubahan ke arah perbaikan.
  3. Kita tidak bisa merubah pasangan dengan mencela, menuntut, mengomelinya, mengungkit-gungkit kekurangannya. Penerimaan itu perlu, bahkan salah satu kebutuhan dasar seorang manusia. Penerimaan membuat orang merasa bahagia. Dan dari sikap hati bahagia justru muncul perbuatan-perbuatan yang simpatik.
  4. Alkitab mengajarkan bahwa, menikah untuk menjadi satu dan bukan untuk menjadi sama. Menikah untuk saling melengkapi sehingga gambar Allah menjadi lengkap dalam dua pribadi yang disatukan.

Jangan jadikan kecantikan dan kegantengan seseorang jadi the”FIRST ONE” tapi yang terpenting dari semua itu adalah seseorang yang engkau kasihi benar-benar mengasihi Tuhan Yesus, sehingga apapun masalah pada pasanganmu, dia tetap mencintai dan mengasihimu apa adanya. Siapapun orangnya, dia tetap berharga di mata Tuhan. Semoga diberkati dengan renungan ini.

11
Feb
14

TUHAN ITU ADA

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu???” timpal si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?? Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu??”

“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!

02
Dec
11

Seorang Ibu & Dua Tempayan

Seorang Ibu di Cina yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu.

Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal setengah.

Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya & sedih, sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.

Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai. “Aku malu, sebab air selalu bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu.” Ibu itu tersenyum, “Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yg satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu & setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu.

Selama 2 tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Kalau kau tidak seperti itu, maka rumahku tidak seindah ini, sebab tidak ada bunga.” Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing, namun keretakan & kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menyenangkan & memuaskan. Kita harus menerima setiap orang apa adanya & mencari yang terbaik dalam diri mereka. Rekan-rekan sesama tempayan yang retak, semoga hari kalian menyenangkan. Jangan lupa mencium wanginya bunga-bunga di jalur kalian.




Calender

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 109,592 hits

Authors

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 18 other subscribers

RSS Related Websites

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

Cara Cepat Cari Uang

lowongan kerja di rumah

Buy Text Link Easily

Earn money from your website/blog by, selling text links, banner ads - Advertisers can, buy links, from your blog for SEO. Get paid through PayPal

Web Hosting